Search

Cegah Virus Korona, Produsen Mobil Inggris Cari Pasokan Alternatif di Luar China - iNews

WOKING, iNews.id - Merek mobil premium Inggris, Bentley dan McLaren telah mencari alternatif di luar pemasok pabrik China untuk mencegah dampak penyebaran virus korona. Di mana wabah tersebut telah menghentikan produksi beberapa pabrik mobil di dunia.

Bentley dan McLaren mengatakan produksi mobil mereka semuanya di Inggris, sehingga tidak terpengaruh langsung. Bentley, yang dimiliki Volkswagen (VW) mengatakan, telah mengamankan pasokan 21 komponen dasar yang diperolehnya di China hingga akhir bulan, seperti silicon chips.

"Kami telah mengambil kembali sumber daya mereka (China). Kami belum melihat penghentian produksi," ujar Chief Executive Officer (CEO) Bantley, Adrian Hallmark, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (4/3/2020). Namun, dia tidak mengatakan dari mana datangnya pasokan alternatif tersebut.

Sementara itu, bos McLaren Mike Flewitt menyatakan, perusahaannya sedang mencari langkah serupa. "Kami sedang mengembangkan beberapa peluang pengadaan secara bergantian. Kami bisa, tetapi kami tidak memiliki banyak sumber untuk perusahaan sebesar ini," katanya, ketika perusahaan meluncurkan model 765LT di kantor pusat Woking, Inggris selatan.

Flewitt menyebutkan McLaren telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko pemasok di Italia utara, wilayah yang menderita wabah virus korona terburuk di Eropa. “Kami telah membatasi perjalanan ke pemasok tersebut dan kami harus membuat pengaturan logistik alternatif sehingga kami bisa mengeluarkan materi,” katanya.

Editor : Dani Dahwilani

Let's block ads! (Why?)



"cari" - Google Berita
March 04, 2020 at 10:15AM
https://ift.tt/2TjlNWg

Cegah Virus Korona, Produsen Mobil Inggris Cari Pasokan Alternatif di Luar China - iNews
"cari" - Google Berita
https://ift.tt/35Ruyv1
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cegah Virus Korona, Produsen Mobil Inggris Cari Pasokan Alternatif di Luar China - iNews"

Post a Comment

Powered by Blogger.