Bisnis.com, JAKARTA - Para investor pendatang baru tidak mau ketinggalan momentum terkoreksinya harga sejumlah saham unggulan akibat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh penyebaran COVID-19.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup dengan koreksi 0,48 persen atau 22,384 poin ke level 4.649,079 pada akhir sesi, Kamis (9/4/2020). Dalam sepekan terakhir, pergerakan indeks menguat tipis 2,59 persen.
Namun, pasar saham Indonesia telah terkoreksi cukup dalam secara year to date (ytd). IHSG telah ambles 26,20 persen hingga akhir perdagangan, Kamis (9/4/2020).
Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan persepsi publik terhadap penurunan harga saham yang terjadi saat adalah kesempatan langka untuk mendapatkan perusahaan bagus dengan harga diskon. Akibatnya, banyak yang biasanya skeptis dan takut dengan risiko fluktuasi mulai membuka rekening untuk mendapat peluang keuntungan di pasar modal.
“Fluktuasi harga yang lebih volatil dibandingkan dengan kondisi normal sehingga sangat menarik bagi para investor jangka pendek dan penurunan harga yang cukup dalam merupakan diskon harga yang dinantikan oleh investor jangka panjang,” jelsnya kepada Bisnis.com, Kamis (9/4/2020).
Aria meyakini pertumbuhan jumlah investor masih akan berlanjut. Hal itu terjadi khususnya ketika banyak emiten baru yang melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kinerja emiten, lanjut dia, juga bisa menjadi bukt bagi para investor bahwa peluang mendapatkan imbal hasil dari dividen dan capital gain nyata adanya. Terlebih, dorongan lebih baik akan datang ketika dilakukan sosialisasi maupun edukasi yang lebih meluas serta menjangkau berbagai kalangan.
Secara terpisah, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengungkapkan total single investor identification (SID) saham mencapai 1.160.542 per akhir Maret 2020. Jumlah itu meningkat 55.932 akun atau 4,82 persen dibandingkan dengan posisi awal 2020.
Hasan mengungkapkan penambahan SID saham terbesar terjadi pada Maret 2020. Tercatat, jumlah SID saham bertambah sebanyak 27.783 investor pada periode tersebut.
“Penambahan SID pada Maret 2020, di tengah pergerakan dan volatilitas transaksi di bursa kita, terlihat malah meningkat signifikan dibandingkan dengan Januari 2020 dan Februari 2020,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (9/4/2020).
Secara SID total, dia mengungkapkan terjadi peningkatan sebanyak 194.685 investor atau 7,84 persen dari sejak awal 2020. Dengan demikian, SID total saham, reksa dana, dan obligasi sebanyak 2.679.039 per akhir Maret 2020.
“Kami mencatat pertambahan signifikan dari minat pembukaan SID di kalangan investor domestik ritel,” jelasnya.
Hasan menjelaskan bahwa kenaikan jumlah investor itu berkat sejumlah langkah yang ditempuh para pemangku kepentingan di pasar modal. Salah satunya sosialisasi dan edukasi yang dijalankan oleh BEI.
Selain itu, lanjut dia, tren penurunan harga saham-saham unggulan di bursa Indonesia cukup menarik minat. Artinya, hal itu dinilai sebagai peluang investasi oleh para investor baru yang kemudian membuka rekening efek atau SID di pasar modal Indonesia.
"cari" - Google Berita
April 09, 2020 at 05:58PM
https://ift.tt/2UWa3tN
Investor Saham Terus Bertambah, Cari Momentum Harga Diskon? - Bisnis.com
"cari" - Google Berita
https://ift.tt/35Ruyv1
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investor Saham Terus Bertambah, Cari Momentum Harga Diskon? - Bisnis.com"
Post a Comment