Presiden Kepada Menteri di Rapat Terbatas
Terkait dengan sektor perdagangan, China adalah tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar 16,6% dari total ekspor Indonesia. Ini sangat besar, tapi juga sekaligus negara asal impor terbesar Indonesia.
BOGOR, NusaBali
Saat membuka rapat, Jokowi meminta para menteri untuk mengkalkulasi secara tepat terkait dampak dari kebijakan tersebut bagi perekonomian Indonesia. Baik dari sektor perdagangan, investasi maupun pariwisata.
"Terkait dengan sektor perdagangan, kita tahu RRT merupakan tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar 16,6% dari total ekspor Indonesia, sangat besar. Tapi juga sekaligus negara asal impor terbesar Indonesia," ujar Jokowi, di Istana Presiden Bogor, Selasa.
Menurut Jokowi kalkulasi itu sangat penting dan harus diantisipasi. Sebab virus corona akan menimbulkan perlambatan ekonomi di China yang akhirnya menghantam produk ekspor Indonesia.
"Saya kira di sini ada peluang untuk memanfaatkan ceruk pasar ekspor di negara-negara lain yang sebelumnya banyak mengimpor produk yang sama dari RRT," kata Jokowi.
Jokowi menilai musibah ini juga sebenarnya memiliki momentum bagi industri substitusi impor dalam negeri untuk meningkatkan produksi berbagai produk yang sebelumnya diimpor dari China.
Sementara dari sektor pariwisata, Jokowi meminta dipersiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap wilayah-wilayah pariwisata RI yang akan terdampak dari hilangnya sementara turis dari China.
"Saya minta disiapkan langkah-langkah kontingensi terutama untuk Bali dan Sulut, dua daerah yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan dari RRT. Dalam jangka pendek juga saya minta dimanfaatkan peluang untuk menyasar ceruk pasar wisatawan mancanegara yang sedang cari alternatif untuk destinasi wisata karena batal berkunjung ke RRT," kata Jokowi.
Sejak Rabu pukul 01.00 dinihari Wita, pemerintah RI menunda seluruh penerbangan dari dan ke China. Pemerintah juga menghentikan sementara pemberian bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk
Sementara secara terpisah, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menyampaikan, kebijakan penghentian impor komoditas sementara dari China terkait wabah virus corona perlu transisi yang memadai.
“China selama ini memiliki market share terbesar untuk mensuplai produk buah dan sayuran impor ke Indonesia, sehingga apabila dihentikan harus ada proses transisi yang memadai,” kata Shinta, di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, waktu penghentian impor harus diatur agar ada transisi yang baik sehingga pelaku usaha bisa mengatur peralihan perdagangan dengan mencari substitusi impor dengan baik.
Adapun produk yang dibutuhkan dari China sedianya bisa disubstitusi dari berbagai negara, antara lain Amerika Serikat, Thailand, Australia, dan Myanmar.
Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan nilai ekspor hingga Oktober 2019 mencapai US$ 14,93 miliar. Negara tujuan ekspor terbesar masih China atau Tiongkok. *ant
"cari" - Google Berita
February 05, 2020 at 12:23PM
https://ift.tt/39cgrBw
Cari Pasar Baru Selain China - NusaBali
"cari" - Google Berita
https://ift.tt/35Ruyv1
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cari Pasar Baru Selain China - NusaBali"
Post a Comment