Search

Corona Mengganas, Emiten Farmasi Cari Alternatif Bahan Baku - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kimia Farma Tbk. (KAEF), emiten anggota Holding BUMN Farmasi di bawah PT Bio Farma (Persero), menyebutkan tengah mencari alternatif sumber bahan baku produksi dari negara lain untuk mengantisipasi terganggunya pasokan bahan baku dari China di tengah mewabahnya virus corona.

Saat ini produksi obat oleh perusahaan pelat merah ini masih mengandalkan bahan baku yang berasal dari negara tersebut.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan alokasi bahan baku yang berasal dari China untuk tahun ini saja mencapai 60% dari total kebutuhan. Hingga saat ini perusahaan masih belum bisa berkomunikasi dengan pamasok dari negara ini mengingat masih dalam rangka perayaan Imlek.


Corona Mewabah, Emiten Farmasi Cari Alternatif Bahan BakuFoto: Press Conference Holding BUMN Farmasi (CNBC Indonesia/Rizal)


"KF [Kimia Farma] masih menunggu konfirmasi dengan supplier di negara China, karena mereka masih libur Imlek sampai dengan minggu ini. Semua pengadaan bahan baku kita ada supplier alternatifnya, termasuk alternatif negaranya," kata Verdi kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/2/2020).

Dia menyebutkan, kebutuhan bahan baku dari Kimia Farma bersama dengan anak usahanya PT Phapros Tbk. (PEHA) untuk tahun ini mencapai Rp 900 miliar. Nilai pembelian dari China pun mencapai Rp 540 miliar sepanjang tahun ini.


Diakuinya, hingga saat ini belum dipenuhinya bahan baku dari China ini masih belum berdampak pada proses produksi perusahaan. Stok bahan baku dan finish product yang dimiliki perusahaan dinilai masih mencukupi untuk produksi hingga enam bulan ke depan.

Adapun saat ini secara nasional, kebutuhan bahan baku produksi farmasi di Indonesia masih bergantung pada pasokan impor. Nilainya pun tak main-main yakni mencapai 90%, baru 10% kebutuhan ini mengandalkan dari dalam negeri.

Corona Mewabah, Emiten Farmasi Cari Alternatif Bahan BakuFoto: Pesawat Evakuasi China (Indonesian Foreign Ministry via AP)


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, saat ini Indonesia masih menggantungkan 60% pasokan bahan bakunya pada China. Sedangkan 30% lainnya berasal dari China. Untuk itu diharapkan perusahaan farmasi dapat melakukan langkah antisipatif untuk menghindari terjadinya kelangkaan bahan baku.


"Saya baru rapat dengan Wakil Menteri dan deputi mengenai impact [coronavirus] buat BUMN karena bahan baku obat dari dari China. 30% dari India dan 60% dari China, kalau bahan baku ga dikirim, mau bikin obat apa," kata Erick dalam IHC Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Data Johns Hopkins melalui Gisanddata, mencatat hingga Selasa siang pukul 14.11 WIB (11/2/2020), sudah ada 1.018 orang tewas di seluruh dunia, 974 berasal dari Hubei. Sementara angka terinfeksi mencapai 43.111 orang, di antaranya Singapura sebanyak 45 orang

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



"cari" - Google Berita
February 11, 2020 at 04:41PM
https://ift.tt/31JJz09

Corona Mengganas, Emiten Farmasi Cari Alternatif Bahan Baku - CNBC Indonesia
"cari" - Google Berita
https://ift.tt/35Ruyv1
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Corona Mengganas, Emiten Farmasi Cari Alternatif Bahan Baku - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.