"Betul [Kami sudah membuka informasi pendaftaran]," kata Dekan FKUI, Ari Fahrial Syam saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (29/4).
Salah satu dokter peneliti, Chosphiandi Irawan menjelaskan prosedur pendonoran plasma tidak akan jauh berbeda dari metode donor darah pada umumnya. Hanya saja, pendonor yang memenuhi kriteria cuma akan diambil plasma darah yang memiliki antibodi usai dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Selain itu, pendonor pun harus memenuhi syarat untuk melakukan pendonoran sebagaimana diatur Palang Merah Indonesia (PMI).
"Jadi dia bebas infeksi penyakit menular melalui transfusi darah. [Bebas] Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, dan lainnya," kata Chosphiandi kepada CNNIndonesia.com.
Usai menjalani sejumlah tes penyaringan, penyintas nantinya akan diambil sekitar 400cc plasma darah yang mengandung immunoglobulin G (IgG) untuk diberikan kepada pasien Covid-19 dalam kategori berat yang sudah terpasang ventilator.
Mekanisme pemberian darah, kata dia, tidak jauh berbeda dengan metode donor darah umumnya. Hanya saja, dari 400cc plasma darah yang terkumpul akan diberikan kepada satu pasien covid-19 melalui dua tahapan dalam satu hari yang sama.
"Protokol kami adalah memberikan 200cc, 2 jam kemudian 200cc lagi pada hari yang sama," kata Chospiandi.
"Itu yang ingin kami manfaatkan untuk memberikan daya eradikasi virus pada pasien-pasien yang berat. Yang masuk dalam kondisi gangguan pernafasan, terpasang ventilator," imbuhnya.
Dalam prosesnya, dia menegaskan tim peneliti memastikan akan menyeleksi secara ketat calon pendonor melalui mekanisme penyaringan yang dianjurkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Para pendonor pun harus dipastikan sempat terjangkit virus covid-19 dan dinyatakan sembuh melalui test Polymerase chain reaction (PCR) atau swab sebanyak dua kali.
Menurutnya, para pendonor yang sudah dinyatakan sembuh dari covid-19 memiliki waktu kurang lebih hingga 90 hari sebelum nantinya plasma darah yang mengandung antibdodi atau immunoglobulin G (IgG) tersebut menjadi lemah.
Chospiandi mengatakan penyintas dapat mendonorkan kembali setelah dua sampai tiga pekan pendonoran pertama dilakukan. Pasalnya, dari penyintas hanya plasma darah saja yang diambil.
"Dengan berjalannya waktu dia tidak terinfeksi lagi, dia akan turun dalam waktu 90 hari. Jadi kami bisa manfaatkan pasien-pasien yang sudah sembuh ini dalam rentan waktu itu idealnya," jelas dia.
Dalam praktiknya, dia menjelaskan seluruh kegiatan tersebut akan dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
[Gambas:Video CNN]
Terapi plasma darah untuk pengobatan Covid-19 ini sendiri sejatinya masih perlu diuji efektivitasnya. Beberapa syarat mengenai pasien yang layak mendapatkan terapi serta dosis penggunaan juga belum ditentukan secara resmi.
Sebelumnya, di awal April ini, Badan Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan panduan untuk layanan kesehatan tentang terapi plasma darah. Meski panduan sudah dirilis, tapi terapi ini belum resmi diterima sebagai salah satu metode pengobatan infeksi virus corona (Covid-19).
Terapi plasma ini merujuk pada pengobatan yang menggunakan darah penyintas Covid-19. Terapi ini menggunakan bagian plasma darah penyintas.
(mjo/kid)
"cari" - Google Berita
April 30, 2020 at 06:33AM
https://ift.tt/3bR6fA3
Obati Corona, RSCM-FKUI Cari Donor Plasma Darah Penyintas - CNN Indonesia
"cari" - Google Berita
https://ift.tt/35Ruyv1
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Obati Corona, RSCM-FKUI Cari Donor Plasma Darah Penyintas - CNN Indonesia"
Post a Comment