TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Royke Tumilaar menyatakan pendapatan dari penyaluran kredit pada tahun 2020 tak akan sebesar pada tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian yang bakal menghadapi banyak tantangan pada 2020.
"Dengan pertumbuhan kredit yang ada saat ini, memang pertumbuhan kredit itu tidak akan menjadi sumber revenue yang besar. Kontribusinya tidak akan seperti yang sebelum-sebelumnya," ujar Royke kepada media di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Senin 9 Desember 2019.
Royke mengatakan tahun depan pertumbuhan kredit Bank Mandiri ditargetkan hanya mendekati angka 10 persen, atau tepatnya 8-9 persen. Hal ini sejalan dengan perekonomian yang diprediksi bakal penuh tantangan. Angka ini menurun bila dibandingkan dua tahun sebelumnya yang bisa mencapai angka 14-16 persen.
Mulai tahun depan, bank dengan kode emiten BMRI ini bakal mencari sumber pertumbuhan pendapatan yang baru. Sumber tersebut adalah dengan mendorong dari sisi fee based income atau pendapatan non bunga/pendapatan berbasis komisi.
Adapun pendapatan non bunga ini lebih banyak berkaitan dengan biaya transaksi nasabah, baik melalui ATM, mobile banking maupun internet banking. Apalagi, pendapatan di sektor ini masih berpotensi untuk digarap dengan memanfaatkan jaringan anak usaha Bank Mandiri yang memiliki banyak nasabah dan juga klien.
Menurut Royke, Bank Mandiri akan me-leverage ekosistem yang ada di Bank Mandiri untuk mendorong fee based income. Salah satunya, dengan mendorong anak usaha Mandiri Sekuritas. Apalagi, saat ini banyak perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.
"Jadi kami memang mau menumbuhkan fee based income ke depan, karena itu akan lebih sustain sebagai sumber pendapatan ke depan," ujar Royke.
Karena itu, lanjut Royke, perseroan akan mulai menggarap sektor retail yang bisnisnya masih terkait (bagian value chain) dengan sektor wholesale, yang banyak dibiayai oleh Bank Mandiri. Apalagi, Bank Mandiri memiliki hanyak klien yang tergolong sebagai korporasi besar.
"Jadi bagaimana value chain ini dari nasabah Bank Mandiri, khususnya di korporasi besar. Korporasi ini biasanya punya pegawai, distributor, nah kami akan masuk di area ini. Jadi ini sumber pertumbuhan kami ke depan," kata Royke.
Direktur Treasury, International Banking & SAM Darmawan Junaidi menambahkan, meski perseroan bakal menggeser sumber pendapatan, Bank Mandiri tak akan meninggalkan core bisnis. Dalam hal ini pembiayaan di sektor corporate banking, khususnya berkaitan dengan wholesale atau perdagangan besar.
Darmawan menyebutkan, fee based income Bank Mandiri yang bersumber dari transaksi wholesale itu masih menjadi core bagi sumber pendapatan non bunga. "Tetapi kami juga tak melepaskan business plan yang terkait dengan transaksi retail," ucapnya.
"cari" - Google Berita
December 10, 2019 at 07:58AM
https://ift.tt/2qG1KWG
Kredit Lesu, Royke Tumilaar: Bank Mandiri Cari Pendapatan Baru - Tempo
"cari" - Google Berita
https://ift.tt/35Ruyv1
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kredit Lesu, Royke Tumilaar: Bank Mandiri Cari Pendapatan Baru - Tempo"
Post a Comment